Jumat, 11 Mei 2012

La Tahzan, Saudaraku

Beberapa hari ini, deraian air mata menetes di bumi pertiwi. Sebuah kecelakaan maut menimpa saudara-saudara kita yang berada di pesawat Shukoi Super Jet 100. Pesawat yang dikemudikan oleh Pilot Aleksandr Yablontsev tersebut mengalami kecelakaan di Gunung Salak Bogor.
Allah SWT berfirman: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. "(QS. Al-Imran:185).
Dari ayat diatas, kita sebagai manusia yang beriman haruslah meyakini dan percaya bahwa kematian akan dating menjemput kita. Dimanapun dan kapanpun, sang malaikat pencabut nyawa selalu saja mengintai dan menunggu perintah dari Allah untuk mencabut nyawa kita. Kejadian yang menimpa saudaraku di pesawat Shukoi superjet 100, memanglah tragis, namun yakinlah bahwa itu adalah jalan yang telah Allah takdirkan.
Bersedih, semua orang pasti bersedih. Saya pribadi turut berduka cita atas peristiwa tersebut. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga dikuatkan dan diberikan kesabaran. Dan kepada arwah saudara kita yang meninggal, semoga ditempatkan di tempat yang layak.
Mari kita mencoba merenungkan kembali ayat diatas. Dari perenungan itu, kita akan sadar bahwa semua yang ada di dunia ini, yang memiliki nyawa pasti akan mati. Untuk itu, janganlah kita terlarut dalam kesedihan. Para arwah saudara kita, bapak kita, ibu kita dan semua yang ada di pesawat itu juga pasti akan sedih jika melihat kita masih berlarut dalam kesedihan. Lebih baik kita doakan arwah mereka, agar tenang di sisiNya.
Selain itu, sebagai orang yang menyayangi kita, mereka pasti berharap kita dapat melanjutkan kehidupan ini, walau tanpa mereka. Kehilangan orang yang disayangi memanglah bukan persoalan sepele, apalagi orang tempat kita bergantung. Namun, kita bukanlah orang yang dapat mengembalikan keadaan seperti semula. Semua telah ditakdirkannya.
Hidup akan terus berjalan, mari kita bangkit kembali menjalani hidup dengan memperbanyak perbuatan baik. Karena 3 hal yang dapat menolong kita kelak di akhirat salah satunya adalah amal jariyah selama kita hidup di dunia. Sekali lagi, bahwa kejadian maut tersebut bukan kehendak kita, melainkan telah ditakdirkan. Sabar dan tawakal adalah jalan yang harus ditempuh. Yakin bahwa ada yang lain yang Ia rencakan untuk kita. Semoga Allah menerima mereka di sisiNya sesuai amal dan perbuatannya selama masih hidup di dunia. Selamat jalan saudaraku….

0 komentar:

Posting Komentar