Rabu, 12 Desember 2012

Bumi Diambang Perang Dunia ke-3

Masih segar di benak kita, tentang kengerian kehancuran kota Hiroshima dan Nagasaki akibat Bom Atom yang diluncurkan oleh sekutu pada perang dunia ke-2. Entah kita sebagai generasi pada waktu itu atau hanya sebatas pelajar yang mempelajari sejarah, yang jelas kengerian peristiwa yang menandai berakhirnya perang dunia ke-2 itu masih saja terasa.

Hancurnya kota Nagasaki dan Hiroshima di Jepang akibat senjata nuklir “Little Boy” pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 ini, bukan menjadi akhir dari perang yang terjadi di bumi ini. Bayang-bayang perang dunia ke-3 yang kini menghantui bumi mulai terasa.

Seperti diberitakan beberapa media internasional termasuk di Indonesia, pada Rabu (12/12) Korea Utara meluncurkan Roket Unha-3 yang sukses membawa satelit Kwangmyongsong-3 ke Orbit luar angkasa pada pukul 10.00 waktu setempat. Roket diluncurkan dari pusat Antariksa Sohae di Tongchang-ri sebelah barat latu Pyongpyang. Keberhasilan peluncuran roket ini, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Negara Kim Jong-Un itu. Rakyat Korut menyambut gembira keberhasilan peluncuran roket Unha-3 dengan menggelar pesta di berbagai pusat kota dan jalan raya.

Namun, kegembiraan Korut tersebut berbanding terbalik dengan kengerian dan kegelisahan seluruh masyarakat di dunia. Dunia mengecam keras upaya Korut yang telah meluncurkan Unha-3 ini. Korea Utara dinilai telah melanggar Resolusi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB No.1695 tahun 2006, resolusi No.1874 tahun 2009, dan resolusi 1718 tahun 2006.

Resolusi itu yang dikeluarkan yang salah satu isinya menuntut Korut agar menghancurkan semua senjata nuklir, senjata pemusnah masal, dan rudal-rudal balistik itu, serta resolusi yang dikeluarkan pada tahun 2009 itu yang isinya memperkeras sanksi bagi Korut atas tindakan negara tersebut melakukan uji coba nuklir pada 25 Mei 2009.

Namun bukan Korut namanya jika takut terhadap gertakan dunia. Buktinya, pada 2 Juli 2009, Korut melakukan uji coba peluncurkan rudal jarak dekat atau pendek berjarak tempuh 100 km dengan Nama KN-1. Dan beberapa hari setelah peluncuran itu, rudal jarak menengah Scud-B dan rudal antarbenua, Rodong-1 dengan daya jelajah 1.300 km, juga akan diujicobakan. Peluncuran rudal jarak menengah itu dilaksanakan pada Sabtu, 5 Juli 2009 dari Pangkalan Gitdaeryong, tidak jauh dari Distrik Wonsan, Provinsi Gangwon (lihat http://forum.kompas.com/internasional/33448-ada-china-di-semenanjung-korea.html).

Kehancuran Bumi

Dengan ketakutan dan kengerian yang diciptakan oleh Korut dengan upaya uji coba peluncuran Roket Unha-3 tersebut, tidak terlalu hiperbola jika kita membayangkan akan meletusnya perang dunia ke-3. Perang nuklir yang akan terjadi entah kapan itu, pasti akan lebih mengerikan dan memakan korban yang tak terhitungkan. Karena satu saja nuklir yang dijatuhkan, akan mampu meluluhlantahkan kota-kota besar di dunia.

Sudah seharusnya dunia melalui PBB melakukan tindakan antisipasi akan terjadinya perang dunia ke-3 itu. Memanasnya hubungan di Negara Asia Pasifik telah membuktikan bahwa perang itu sudah di depan mata.

Mari coba kita bayangkan, jika memang perang dunia ke-3 benar tarjadi. Perang yang tidak lagi menggunakan ribuan bahkan jutaan tentara dengan senapan di tangan, melainkan perang dengan ribuan roket yang melayang di angkasa membawa bahan ledak berbahaya bernama Nuklir. Perang kali ini bukan lagi perang dengan seberapa besar Negara atau seberapa banyak tentara yang dimiliki, melainkan seberapa canggih alat yang dimiliki Negara.

Dengan Nuklir yang beterbangan bagai kapas randu dan berjatuhan seperti hujan ini, bumi dipastikan akan menemui ajalnya. Kehancuran bumi akibat tekhnologi penghancur yang diciptakan manusia bernama Nuklir tidak dapat ditawar lagi. Entah seperti apa jadinya bumi ini. Gersang, udara busuk, radiasi, dan segala keburukan yang akan di timbulkannya akan dialami oleh bumi. Sementara penghuni bumi yang masih hidup, pasti mengalami gangguan dan bermacam penyakit mematikan dan akhirnya punah.

Maka yang ada hanya kenangan, bahwa kita pernah tinggal di sebuah planet yang dulunya indah bernama Bumi.

0 komentar:

Posting Komentar