Inilah kisahku sebagai seekor burung Camar
Terbang ditengah derunya angin
Berkelana mengintai dunia
Arungi luas samudera
Tak bertepi,
Kudapati seonggok tubuh di tengah gelombang samudra
Ku ikuti kemana ia akan berlabuh
Terombang-ambing bak seonggok kotoran tak berharga
Pasrah tak tahu arah
Menghantam karang setinggi semeru
Kemudian sampai ke tepian
Sudah hancur tak berarti
Aku tahu,
Dulu Tubuh ini tegap
Dengan dada yang membusung
Kini,
Hanya tinggal tulang belulang yang tersisa
dililit selaput kulit tipis tak berharga
Apakah ia seorang tentara,
Presiden,
Menteri,
Atau hanya gembel yang mati mengenaskan
Dengan cara bunuh diri?
Hanya tubuh itu yang dapat menjawab pertanyaanku
Inilah kisahku sebagai burung Camar
Yang mendapati sebuah pelajaran hidup sederhana
Bahwa sebenarnya tubuh indah
Tak akan berguna
Saat nyawa telah lepas tinggalkan raga
Untuk apa kau bersolek
Untuk siapa kau berhias
Jika hanya untuk mempercantik tubuhmu
Padahal,
Tubuhmu tak akan abadi
Soleklah hatimu
Hiaslah perilakumu
Maka kau akan menemukan keabadian darinya.
0 komentar:
Posting Komentar